DZIKIR, PENGERTIAN DAN PERANNYA





DZIKIR, PENGERTIAN DAN PERANNYA - "Dzikir" atau disebut ingat terhadap hal-hal yang bersifat materi dan duniawi hanya akan menyelamatkan, meningkatkan harkat, dan terpeliharanya rasa malu, sepanjang ma nusia di dunia, sedangkan dzikir kepada Allah akan mempe roleh manfaatnya dari dunia sampai akhirat, bahkan sesungguhnya manfaat akhirat itulah yang harus menjadi tujuan, karena semua manusia akan kembali ke sana dan di sana selama-lamanya.

Di dalam QS. 2 (al- Baqarah ) : 152, Allah memerin tahkan dzikir dengan janji Dia akan mengingat pelakunya, dan memerintahkan syukur ni’mat kepada-Nya sekaligus melarang kebalikannya yakni kufur ni’mat dengan ancaman siksa pedih  akan ditimpakan kepadanya ( QS.14 ( Ibrahim ) : 7 ), dapat difahami bahwa :

a.   Dzikir adalah salah satu manifestasi syukur ni’mat, dengan arti lain yang tidak berdzikir berarti kufur ni’mat
b.   Dzikir kepada Allah, menghasilkan Allah ingat kepada hamba-Nya, dengan arti lain yang tidak berdzikir mem biarkan dirinya tidak diperdulikan Allah., dan akhirnya orang itu sendiri akan lupa kepada dirinya sendiri ( QS 59 ( al- Hasyr ):19 )
c.    Syukur ni’mat menghasilkan tambahan ni’mat melebihi yang telah dijatahkannya, dengan arti lain yang tidak mensyukuri berarti enggan menerima tambahan ni’mat Allah.
d.   Lupa kepada Allah akan dilupakan, kufur ni’mat akan mengakibakan ‘adzab Allah yang pedih, dengan arti lain yang tidak berdzikir dan tidak bersyukur sama halnya dengan menanti adzab Allah menimpanya.

Tak seorang pun di antara kita yang mau dilupa kan Allah, ni’matnya dibatasi jatah, apalagi menantang ‘adzab-Nya, maka  hamba yang bijak, adalah hamba yang ba nyak berdzikir, sebahagian dari perwujudan rasa  syukur ni’mat kepada Allah , dan sekaligus  menghindarkan azdab –Nya.

“ Dzikir  adalah ingatnya hamba kepada Allah, maka dalam dzikir Allah menjadi objek dari ingatan hamba, sementara apabila hamba menjadikan dirinya sebagai objek dari kesadarannya, disebut “ I’tiraf “, buah dari  kesadaran diri dan ingatnya hamba kepada Allah lahirlah “ Do’a “ , yakni permohonan hamba kepada Allah, dengan demikian do’a  objeknya adalah hubungan hamba dengan Allah. Ke tiga aktifitas  di atas penulis rangkai dalam suatu aktifitas ruhani yang integrative, selamat mengikuti.

Amal Agama
Agama dalam bentuk ajaran, pengamalannya meliputi seluruh aktifitas manusia penganutnya, berawal dari bentuk keyakinan ( iman ) yang hanya ada dalam hati masing-masing, lalu lahir dalam bentuk perbuatan fisik dan ungkapan atau pernyataan lisan yang dapat dilihat dan didengar orang lain, meningkat lagi dalam bentuk pengertian dan pemahaman dalam akal fikiran atau rasio, kemudian ditingkatkan lagi dalam bentuk pengendalian diri atau nafsu, dan terakhir penghayatan dan perasaan kalbu.

Dari kelima komponen di atas, agaknya aktifitas fisik dan li san lebih dominan sehingga pengamalan ibadah pun sampai- sampai cenderung terjebak kepada kegiatan yang bersifat ritual-seremonial, dilakukan dan diung- kapkan tapi tanpa pengertian akal , apalagi penghayatan hati, akibatnya, dampak positif dari aktifitas amal agama dalam bentuk kepribadian nyaris tidak ada wujudnya.

Seseorang bisa tampak sebagai pengamal agama yang rajin tapi pada saat yang sama pula dia sebagai pelanggar agama yang banyak. Shalatnya rajin, zakat-infaq-shadakahnya pun banyak, puasa ramadhan tidak pernah tinggal, tapi selingkuh dijalaninya dengan rasa aman,  sampai hati mengambil hak saudaranya, berbo- hong, menghina, menyakiti orang lain, dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya.

Ketika ada kotoran benda dalam badan, atau bau busuk di tubuh, segera dibersihkan dengan bersuci dan mandi, tapi ketika jiwa berlumur dosa, tidak merasa risih dan tidak segera bersuci jiwa dengan bertaubat. Ketika menderita kesulitan materi, atau kecelakaan badan, merintih, menangis berurai air mata, padahal seberat apa pun derita dunia, ada seribu jalan untuk mengatasinya, tetapi ketika terlanjur berbuat dosa yang diancam siksa dunia-akhirat, dan derita akhirat, tak ada pelindung dan penolong, tidak menyesal apalagi sampai berurai air mata mohon pengampunan. Kita tidak tahu, ketika itu dimana lagi letak pentingnya kesucian jiwa.

Target shalat menurut al-Quran adalah :
a.   Untuk dzikir ( mengingat Allah ) QS. 20( Thaha) : 14, tapi Kenyataannya, justru dalam shalat malahan lupa kepada Allah, karena ingatannya melayang layang kepada selain Allah, padahal sebelum shalat tidak mengingatnya. Inilah wajah ibadah yang hanya fisik dan lisan, tidak menyentuh akal, nafsu apalagi kalbu.
b.   Untuk menghindarkan perbuatan keji dan munkar (QS.29: ( al- Ankabut ) 45).Di dalam shalat ada do’a mohon bimbingan di jalan yang lurus, tapi mengapa di luar shalat pelakunya masih  menjalani jalan yang sesat. Di dalam shalat ada do’a mohon keselamatan bagi semua, tapi mengapa di luar shalat masih meng- aniaya diri sendiri dan saudaranya dengan berbuat dosa? Inilah sebagian bukti bahwa amal agama  masih sebatas gerakan dan ungkapan.

ZIS ( zakat, infaq dan shadakah ), adalah sebagai pembersih harta, dan pensuci jiwa ( QS.9( Al-Taubah): 103 ), di dunia diganti, di akhirat pahalanya dilipat gan- dakan, dibebaskan dari rasa takut dan rasa sedih ( QS. 34 ( Saba ): 39 ,QS. 2( Al-Baqarah ): 261, 262 ), harta yang didermakan adalah bekal dan merupakan belanja akhirat ( QS.63 (al-Munafiqun ): 9-11 ), tetapi kenyataannya, belanja akhirat; semangatnya, jumlah nya, mutunya, jauuuuh lebih rendah dari pada belanja dunia, sementara di relung hati yang paling dalam ada keyakinan bahwa dunia akan ditinggalkan, sedangkan akhirat adalah yang dituju, dan di sana selama-lamanya.

Membangun rumah dunia yang ditempati sebatas hidup di dunia ini saja, diupayakan semegah, seindah, dan senyaman mungkin, dibangun sendiri, dengan dana sendiri, ditempati sendiri, ketika mati pasti dtinggalkan, bahkan boleh jadi ditempati oleh orang yang dibenci, membangun Masjid, Sekolah, Rumah sakit, Pesantren, dan kepentingan sosial untuk akhirat, dan pasti akan ditempati di sana selama-lamanya, kalau pun ada sekedar ikut-ikutan. Kita tidak mengerti, sesungguhnya  benarkah iman kita itu ?

Ini hanya sebahagian dari bukti betapa kita telah melakukan salah urus terhadap jasmani dan ruhani kita, timpang dan jauh dari seimbang, padahal semua orang yang beriman yakin bahwa akhirat itu lebih baik dari pada Dunia ( QS. 93 ( al- Dhuha ):4 ), kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal dari pada dunia ( QS 87 ( al- A’la ):17 ), pengadilan Allah sangat adil, tidak ada rekayasa apalagi kolusi, ( QS 95( al-Tiin ) :8 ). Jika kita setuju sekarang bagaimana meningkatkan kepekaan dan ketajaman kalbu melalui dzikir, I’tiraf dan do’a. Kita semua yakin akan kebenaran informasi al-Quran di atas, tetapi ketika muncul di tataran amal agama, ayat di atas hanya tinggal dalam bentuk bacaan, atau , kalaupun diyakini, tidak menjelma dalam sikap dan amal nyata.

Di mana letak salah urusnya itu ? Agaknya, di sini kurangnya agama dalam pengertian, lalu berlanjut kepada kurangnya pengendalian nafsu, dan berujung dengan kurangnya penghayatan kalbu melalui Dzikir, I’tiraf (pengakuan) dan Do’a (permohonan). 

Apa & Mengapa Dzikir
Dzikir secara harfiah adalah ingat, ingat  kebalikannya adalah lupa, lupa artinya “ hilangnya ingatan dari sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya “ . Sebelum nya manusia ( ketika di alam arwah telah mengetahui dan bersaksi bahwa Tuhan itu adalah Allah ( QS 7( al- A’raf ) : 172 ), lalu tatkala manusia hadir ke dunia sesudah bergabungnya roh dengan jasad, maka manusia lupa terhadap pengetahuan dan persaksian dengan Allah itu, maka di dalam al-Quran manusia disebut “ al-Insan “ yang secara harfiah artinya lupa. Kepada yang lupa diturunkan peringatan, sehingga al-Quran yang berfungsi mengingatkan manusia disebut “ al-Dzikru “ yang artinya peringatan ( QS 15 ( al- Hijr ) : 9 )
Jika lupa artinya hilangnya kesadaran tentang sesu- atu yang sudah diketahui sebelumnya , maka ingat ( dzi-kir ) berarti hadirnya kembali kesadaran dan pengeta- huan itu, hadirnya kesadaran bahwa Tuhan itu hanyalah Allah, atau dengan kata lain “ Tidak ada Tuhan kecuali Allah “
 " لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ  "
Kalimat inilah yang disabdakan oleh Rasul  SAW “Afdha ludzdzikr “ ( dzikir yang paling utama, dan di dalam al-Quran disebut “kalimah thayyibah “ yang diumpamakan Allah laksana pohon yang akar-akarnya menghujam ke perut bumi sedangkan cabang, ranting dan dedaunannya rindang menjulang angkasa, buah-buahnya setiap saat menyantuni orang-orang yang ber- naung di bawahnya. ( QS.14 (Ibrahim ) : 24-25 )

Orang yang berdzikir adalah orang yang kokoh jalinan hubungannya dengan Allah ( al-Qawl al-stabit ) dan Allah pun akan mengokohkan dia sejak di dunia sampai ke akhirat ( QS.14( Ibrahim ): 27 )  lalu  mewujud- kan kesejahteraan kepada  sesama makhluk-Nya, jadi orang yang berdzikir adalah ‘asyik-ma’syuk mengingat dan menyebut Allah, lalu kesejahteraan sesama menjadi cita-cita dan obsesi hidupnya.

Susunan Materi Dzikir
Dzikir dapat dimulai dengan membaca ayat al-Qur’an pilihan sesuai dengan tema-tema yang dihajatkan berupa pengakuan ikhlas  hamba di hadapan Rabbnya. Hal ini dimaksudkan agar hamba sudah mengembalikan fungsi asal  lisan dan kalbu untuk berbicara dengan Allah, sebagaimana disabdakan Nabi SAW “ Barang siapa yang hendak berbicara dengan Allah, maka hendaklah dia membaca al-Quran “. Di samping itu memang al-Quran adalah  kalam Allah yang paling tinggi nilai dan kedudukannya, sehingga sebelum ber -kata-kata dengan perkataan lain, Al-Quranlah yang lebih diutamakan. Salah satu dari kejanggalan hidup manusia, adalah banyak berkata-kata dengan sesama manusia, sementara sangat sedikit , bahkan banyak yang belum bisa berkata-kata dengan yang memberi kemampuan bisa berkata-kata, yaitu Allah.

Sesudah membaca ayat-ayat al-Quran pilihan maka di lanjutkan dengan menyampaikan puji-pujian, sebagai awal dari pengakuan diri sebagai hamba yang serba hina, serba kekurangan dan serba terbatas, memuji Allah yang Maha Sempurna, sekaligus dalam rangka menanggalkan rasa sombong dan angkuh, yang menu- tup cahaya Allah ke dalam kalbu.

Setelah dirasa cukup sampai menghantarkan kepa- da kesadaran di atas, maka akhirnya hamba mengakhiri dzikirnya dengan do’a yang berisi pengakuan dan per- nyataan diri, menyampaikan harapan dan keinginannya kepada Allah, inilah yang disebut munajat.

Adab atau Tata-Cara berdzikir
Karena berdzikir itu mengingat Allah, yang Maha Gayb, maka dzikir itu pada hakikatnya adalah aktifitas ruhani, sehingga baru akan mendapat puncaknya jika yang berdzikir sebelumnya dapat mengosongkan ruhani dari ingatan atau keterkaitan terhadap materi duniawi, atau paling tidak melupakannya untuk sementara waktu. Dan berikut ini beberapa upaya yang patut ditem puh oleh orang yang hendak berdzikir :

a.   Bersuci, baik dari kotoran bendawi yang bersifat estetika, dengan nazhafah, atau kotoran bendawi yang bersifat agama yang disebut najis.
b.   Thaharah, yakni bersuci dari hadast, baik hadats kecil dengan wudhu maupun hadats besar dengan mandi.
c.   Mengenakan busana serba putih sebagai simbul kesu cian jiwa dan kebeningan hati
d.  Mengenakan wangi-wangian yang sedap dan lem- but, di maksudkan untuk menghindarkan bau busuk yang akan mengganggu kekhusyu’an.
e.   Memutuskan hubungan dengan manusia atau alam materi, dan menggantinya dengan hubungan khusus dengan Allah, sehingga telephone genggam dan seje- nisnya harus dimatikan.
f.    Duduk bersimpuh, sebagai ekpressi rendah hati sekaligus rendah diri di hadapan Allah.
g.   Memejamkan mata, sebagai salah satu upaya menu- tup hubungan dengan alam nyata, membuka hati untuk hubungan dengan yang Maha Ghayb, sekali- gus menghadirkan-Nya dalam penghayatan Dia        “Maha Pengampun-Maha Penyayang”, dan “ Dia Maha Dahsyat siksa-Nya “ ( QS. 15 ( al-Hijr ).49-50 )
h.   Mensyukuri ni’mat Allah yang tak pernah henti dicurah kan kepada hamba-Nya, terlebih menghayati betapa besar pilihan Allah kepadanya, menjadi orang beriman, lalu dapat beribadah, dan pada saat itu diberi kesempatan berdzikir, padahal sedikit sekali orang yang dapat memperolehnya. Dari sini harus melahirkan kesadaran “ betapa Allah Maha baik”, dan betapa diri  merasa berhutang budi kepada-Nya.
i.    Dari kesadaran di atas berlanjut dengan betapa diri telah banyak menyalah-gunakan ni’mat untuk ber- buat dosa, padahal perbuatan dosa itu berarti meng- aniaya diri, lalu menyesali dan mengaku salah, kemu dian mengharapkan ampunan ( taubat )
j.    Berjanji dan bertekad dalam hati untuk menapaki hidup yang masih diamanatkan Allah untuk memper baiki diri, serta tidak mengulangi dosa.
k.   Menyadari betapa pedihnya siksa Allah, jika dosa tidak diampuni-Nya, disebut “khawf “, tetapi pada saat yang sama meyakini bahwa sebesar apa pun dosa hamba, jauh masih lebih besar ampunan dan rahmat Allah, sedangkan Allah itu Ghafuur al- rahiim ( Maha Pengampun dan Maha Penyayang ), inilah yang disebut “ rajak “

Bentuk dan Sifat Dzikir
Berdzikir ada yang hanya dalam hati saja meng- ingat Allah, memuji Allah, memahasucikan, mengagung kan, serta memohon ampun kepada-Nya, inilah yang disebut “dzikir khafi “, tetapi ada pula yang diungkap- kan dengan lisan, seperti  membaca isti’adzah, basmalah, hamdalah, tasbih, tahlil, takbir, istighfar, hauqalah, dan istirja’, dan kalimat lainnya yang berkaitan dengan Allah. Dzikir ini disebut “dzikir jahri”, bahkan ada juga dzikir dalam bentuk perbuatan fisik , yang disebut “dzikir  jaly “.

Dzikir jahri dan dzikir jaly, baru dapat dikatego- rikan dzikir, jika ungkapan dan perbuatan itu disertai kesadaran Ilahi, yakni bersamaan dengan lisan meng- ucapkan kalimat-kalimat tersebut di atas, hatinya menya dari dan menghayati makna kandungannya. Demikian pula perbuatan fisik disadari semata mencari ridha Allah atau menghindarkan murka-Nya.

Tertib Urutan Dzikir
1.   Membaca ayat-ayat al- Quran.
a.   Surat Al-Fatihah sambil menghayati kandungan mak- nanya
اَعُوْذُ بِا للهِ مِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ

Aku hamba merasa sangat lemah di hadapan Tuhannya, berlin dung kepada Allah Yang maha Kuasa, dari segala kejahatan syaithan yang dikutuk, karena syaithan sumber segala kejahatan dan keburukan, hanya hamba yang mendapat per lindungan Allah lah yang selamat dari kejahatan syaithan itu.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih rahmat-Nya bagi semua makhluk-Nya selama di Dunia , Maha Penyayang, rahmat-Nya tak kepalang sayang dan tak terbilang bagi hamba-Nya yang beriman di akhirat.
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعلَمِيْنَ

Allah, pemilik segala sifat kesempurnaan, karena itu hanya Dialah yang berhak atas pujian, Dia yang mengurus, mengatur, memelihara  dan mendidik seluruh alam, manusia adalah makhluk yang kecil di dalam alam urusan Allah itu, hina dan lemah , tapi sering tak mau diatur bahkan gila pujian. “ Segala puji bagi Allah  Rabb seluruh alam “, mengembalikan pujian kepada yang berhak memperolehnya, dan menyadari diri diatur                      dan diurus oleh Allah .
اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dalam merealisasikan pengurusan Allah terhadap alam-Nya, Dia tebarkan rahmat-Nya  bagi seluruh makhluk-Nya di Dunia, tanpa dipilih dan dipilah, yang baik dan yang jahat semuanya di kasih rahmat, Dialah Allah yang  Maha Pengasih, dan Dia akan menyempurnakan rahmat-Nya  yang baru sedikit di dunia itu , dengan rahmat-Nya yang jauh lebih banyak hanya bagi hamba-Nya yang beriman di akhirat, Dialah Allah yang Maha Penyayang.
مَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ

Semua kekuasaan dan kemampuan yang telah dititipkan kepada manusia selama di dunia, adalah milik Allah  yang diberikan-Nya di dunia, pada hari pembalasan ( akhirat ) seluruhnya digenggam kembali oleh Allah, sebagai pemilik hakiki, Dia pula satu-satunya Penguasa tunggal di sana, tatkala penguasa-penguasa dunia semua sudah musnah , sejak hari Qiyamah .
اِيّاَكَ نَعْبُدُ وَاِيّاَكَ نَسْتَعِيْنُ

Karena semuanya itu, maka hanya kepada-Mu, yaa Allah ! kami menghamba, dan hanya kepada-Mu pula , yaa Allah ! kami memohon pertolongan
اِهْدِناَ الصِّراَطَ الْمُسْتَقِيْمَ

Tunjuki dan bimbing kami pada jalan hidup yang lurus dan benar, hanya petunjuk yang benar yang dapat menghantarkan memperoleh keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat
صِراَطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ

Yaitu jalan hidup orang-orang yang telah Engkau beri  ni’mat atas mereka seperti  para Nabi, Orang-orang yang benar dan jujur, orang-orang yang menyaksikan bukti-bukti kebenaran, serta mereka yang dapat menunaikan hak-hak-Allah dan hak-hak sesama makhluk, bukan jalan hidup orang-orang yang dimurkai, karena mengingkari kebenaran, lalu melanggarnya. dan bukan pula jalan hidup mereka yang sesat, karena meyakini dan melaksanakan kebenaran yang salah.
آمِيْنْ
Aamiin
Perkenankanlah permohonan hamba-Mu ini, Yaa Allah !!!

b.Surat al-Baqarah / 2 : 1-5
الم (1) ذَلِكَ الْكِـتبُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلوَ ةَ وَمِمَّا رَزَقْـنهُمْ يُنْفِقُونَ (3) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنـــْزِلَ إِلَيــْكَ وَمَا أُنـــْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِــرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُوْلئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُوْلئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (5)
Alif laam miim (1) Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya ; petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (2) yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugrahkan kepada mereka (3) Dan yang beriman kepada Kitab (al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat (4) Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung.

c. Surat  2 (al-Baqarah ) : 255-257 (Ayat Kursi dan 2 ayat sesudahnya)
اَلله لاَإِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ ماَفِيْ
السَّموتِ وَماَ فِيْ اْلاَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّبِإِذْنِهِ  يَعْلَمُ ماَبَيْنَ  أَيْدِيْهِمْ وَماَ خَلْفَهُمْ وَلاَيُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍمِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِماَشآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمواتِ وَاْلاَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُماَ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ )255) لآإِكْرَاهَ فِيْ الدِّيْنِ قَدْتَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْبِالطّــغُوْتِ وَيُؤْمِنْ باِللهِ فَقَدِاسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثــْقَى لاَ انْفِصَامَ  لَهاَ وَالله ُسَمِيْعٌ عَلِيْمٌ (256 ) اَلله وَلِيُّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمتِ إِلىَ النُّوْرِ، وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْآأَوْلِيَآؤُهُمُ الطّـغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِنَ النُّوْرِ إِلىَ الظُّلُمـتِ، أُوْلـئِكَ أَصْحبُ النَّارِهُمْ فِيْهاَ خـلِدُوْنَ  (257)

Allah, tidak ada Tuhan ( yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluq-Nya); tidak mengan- tuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan apa yang di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dike- hendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (255) Tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam) ; sesungguhnya telah jelas yang benar dari pada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Menge- tahui. (256 ) Allah pelindung orang-orang yang beriman ; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan ( kekafiran ). Mereka itu adalah peng- huni neraka ; mereka kekal di dalamnya (257)

d.  Surat 2 (al-Baqarah)   : 284 - 286
للهِ مّافِى السَّموَاتِ وَماَ فِيْ اْلاَرْضِ وَاِنْ تُبْدُوْا ماَفِى أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ، فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَآءُ وَاللهُ عَلى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ (284) آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَّبِهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلـئِكَتِهِ وَكـُتـُبـِهِ وَرُسُلِهِ، لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ (285) لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ، رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنـــَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمَلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكـفِرِيْنَ (286)

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dan jika kamu  menampak kan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah megampuni siapa yang dikehen- daki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya ; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (284) Rasul telah beriman kepada al-Qur’an  yang diturunkan kepadanya (bahwa itu) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman, masing-masing mereka beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan) : “ Kami tidak membeda -bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan : “ Kami dengar dan kami taat”. (mereka berdo’a): “ Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali (285)  Allah tidak mem- bebani (kewajiban agama ) kepada seseorang melain kan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakan nya. “ Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami  jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau timpakan kepada kami  beban berat  sebagaimana Engkau  timpakan kepada orang-orang  sebelum kami. Ya Tuhan kami, jangan lah Engkau pikulkan  kepada kami apa  yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, rahmatilah kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (286)

e. Surat 3 (Ali Imran)   : 18-19

شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لاَ إِلـهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلـئِكَةُ وَأُوْلُوا الْعِلْمِ قَآئِمًا بِالْقِسْطِ لاَإِلـهَ إِلاَّ هُوَ  الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ (18) إِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللهِ اْلإِسْلاَمُ .. (19)

Allah telah bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Dia, demikian pula para malaikat dan orang-orang yang memiliki ilmu ( yakin ), tegak dengan adil, tidak ada Tuhan selain Dia, yang Maha Gagah dan Maha Bijaksana. Sesungguhnya Agama ( yang diridhai Allah ) hanyalah Islam.

f.  Surat  3 (Ali Imran)  : 26-27
قُلِ اللـّـــهُمَّ مـلِكَ الْمُــلْكِ تـــُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَآءُ وَتَـنْزِعُ الْمُلْكَ  مِمَّنْ تَشَآء ُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَآء ُ وَتُذِلُّ  مَنْ تَشَآءُ بِيَدِكَ
الْخَيْرُ، إِنَّكَ عَلى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ   )26( تُوْلِجُ اللَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ     (27)
Katakanlah : “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau mulia kan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (26) Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluar kan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hitung-hitungan

g. Surat  112 (Al-Ikhlas) 3 X
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدُ (1) اَللهُ الصَّمَدُ (2) لّمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ (3) وَلَمْ َيكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدُ(4)

Katakanlah : “ Dialah Allah,Yang Maha Esa (1) Allah adalah tempat bergantung segala sesuatu (2) Dia tiada mempunyai anak dan tidak pula dilahirkan (3) dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia (4)

h. Surat 113 (Al-Falaq)
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَاخَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ( 3) وَمِنْ شَرِّ النَّفّثتِ فِى الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّحَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (4)

Katakanlah! Aku berlindung kepada Tuhan yang mengurus waktu subuh (1) Dari kejahatan makhluq Nya. (2) dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita (3) dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan manteranya pada buhul-buhul. (4) dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.

i.  Surat 114 (An-Nas )
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) اِلهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4)اَلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
        
Katakanlah ! aku berlindung kepada Tuhan ( yang mengurus ) manusia (1)Tuhan yang menguasai manusia (2) Tuhan yang disembah manusia (3) dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa ber- sembunyi (4) yang selalu membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (5) dari (golongan) jin dan manusia (6)

2. Membaca Kalimat-Kalimat Thayyibah
a. Tahlil
أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ – لاَاِِلهَ إِِلاَّ اللهُ  × 27

Seutama-utamanya dzikir, ketahuilah bahwa
“ Tidak ada Tuhan kecuali Allah “
( Ketika lisan mengikrarkan tahlil di atas, hatinya menghayati maknanya ,  antara lain seperti di bawah ini : )
Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah
Tiada Tuhan yang menciptakan kecuali Allah
Tiada Tuhan yang mengurus kecuali Allah
Tiada Tuhan yang mengatur kecuali Allah
Tiada Tuhan yang memelihara kecuali Allah
Tiada Tuhan yang mendidik kecuali Allah
Tiada Tuhan yang mengasihi seluruh makhluk-Nya di dunia selain Allah
Tiada Tuhan yang menyayangi hamba yang dipilih-Nya beriman selain Allah
Tiada Tuhan yang membimbing hamba pilihan-Nya ke jalan yang benar selain Allah
Tiada Tuhan yang menyembunyikan aib hamba-Nya, lalu menghapuskannya selain Allah
Tiada Tuhan yang memberi rizki makhlukNya selain Allah
Tiada Tuhan yang menghampiri hamba-Nya
 yang dzikir selain Allah
Tiada Tuhan yang mengampuni dosa hamba kecuali Allah
Tiada Tuhan yang membebaskan hambaNya dari siksa dengan ampunan-Nya selain Allah
Tiada Tuhan yang memasukan hamba ke syorga dengan rahmat-Nya kecuali Allah
Tiada Tuhan yang memudahkan kesulitan hamba-Nya kecuali Allah
Tiada Tuhan yang menjadikan saleh-salehah anak hamba-Nya selain Allah
Tiada Tuhan yang menyembuhkan
 penyakit hamba-Nya selain Allah
Tiada Tuhan yang menolong hamba-Nya selain Allah
Tiada Tuhan yang mendamaikan sengketa hamba-Nya selain Allah
Tiada Tuhan yang dapat membayar hutang hamba-Ny selain Allah
Tiada Tuhan yang menyempaikan cita-cita baik hamba-Nya selain Allah
Tiada Tuhan yang menolak kejahatan atas hamba-Nya selain Allah
…………………………………………..
( silahkan teruskan makna lain yang mengembalikan segala urusan hidup dunia akhirat hanya kepada Allah )

  لاَاِلَهَ إِِلاَّّّ اللهُ- 6× سَيِّدُناَ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِِِ

Tidak ada Tuhan kecuali Allah ( 6x)
Junjungan kami Muhammad itu utusan Allah ـ

b. Shalawat kepada Nabi SAW, dengan penghayatan, bahwa dialah orang yang paling besar jasanya kepada kita, Dia memperkenalkan Allah, sehingga kita beriman, memberitahukan adanya hari akhirat di mana kita akan kembali ke sana, dan di sana selama-lamanya, memperkenalkan Malaikat yang paling sejati dari segala sahabat, memberitahukan perseteruan abadi dengan iblis, serta memberi contoh bagaimana beribadah dan bersikap kepada Allah. dia, yang ketika ditanya oleh Allah, “ apa yang paling dia sukai? Dia menjawab : “ Tidak ada yang paling dia sukai kecuali jangan satu pun umat nya masuk neraka “
اَللهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ ، اَللهُمَّ صّلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ  ×3   
ياَرَبِّ صّلِّ عَلَيْهِ وَباَرِكْ وَسَلِّمْ

( Yaa Allah berilah rahmat kepada Muhammad,
Yaa Allah berikan rahmat, salam dan berkah kepadanya )

c. Tasbih ( memahasucikan Allah ), dengan penghaya tan bahwa Dia Tuhan yang Maha Suci dari segala sifat yang tidak layak bagi-Nya, Dia pemilik segala sifat kesempurnaan, sedangkan diri kita hina dan kotor, tapi sering merasa suci, atau sudah kotorpun tidak pernah merasa dan mengaku kotor, dan malas pula bersuci (taubat). Tasbih inilah yang menurut sabda Nabi SAW.“Dua kalimat ringan di lisan, tetapi berat di timbangan (amal)

سُبْحَانَ اللهِِ وَبِِحَمْدِِه ِِ، سُبْحَانَ اللهِِِ الْعَظِِيْمِ

( Maha suci Allah dengan segala puji-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung )

d. Tarhim, yaitu memohon rahmat. Syorga dijanjikan oleh Allah bagi yang beriman dan beramal shaleh, tapi kalau jujur, betapa amal saleh kita tidak ada apa-apa nya jika dibanding dengan betapa besar dan banyak nya rahmat Allah  kepada kita di dunia ini, di sisi lain, sesuci apa pun tak ada manusia di dunia yang ti dak pernah berdosa, artinya semua manusia diancam siksa ( wajib masuk neraka). Dengan demi- kian iman dan amal saleh kita baru akan membe- baskan kita dari neraka dan menghantarkan kita ke syorga, jika disertai rahmat dan ampunan Allah, maka di samping kita terus memperkuat iman dan memperbanyak amal saleh, kita pun terus menerus memohon rahmat dan ampunan Allah.
ياَاَرْحَمَ الرّاَحِمِيْنَ ، اِرْحَمْناَ 

( Wahai Tuhan yang Maha Pengasih !
 rahmatilah kami )

e. Mohon ampunan kepada Allah untuk dosa diri sendiri dan kedua ibu-bapak. Kedua Ibu-Baoak adalah dua orang yang dipercayakan Allah untuk menjadi perantara kita lahir ke dunia, bergelimang cinta dan bermandikan kasih sayang. Ibu mengan- dung dengan susah payah, melahirkan antara hidup dan mati, bapak melindungi dan mencari rizki tak henti-henti. Allah memerintahkan di dalam al-Quran berkali-kali agar manusia berbakti kepada ibu-bapaknya, salah satunya dengan do’a mohon ampunan dan rahmat untuk ke duanya.
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَلِواَلِدَيَّ وَارْحَمْهُماَ كَماَ رَبَّياَنِيْ صَغِيْراً 

( Yaa Tuhanku ! ampunlah dosaku, dan dosa
 ibu-bapakku, rahmatilah keduanya, sebagai mana keduanya merawatku diwaktu ( sejak ) kecil )
( Hadirkan wajah ibu dan bapak dalam ingatan betapa kasih sayang mereka)

وَلِمَشَآئِخِناَ وَِلاِخْواَنِناَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِناَتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِماَتِ اَْلاَحْيآَءِ مِنْهُمْ وَْاْلاَمْواَتِ 

( Demikian pula, ampuni dan rahmati guru-guru kami, saudara-saudara kami, mukmin laki-laki dan perempuan, muslim laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup atau yang sudah wafat )

f.  Wirid ikhlas, dengan mengakui Allah sebagai muara lima.
Di dalam QS.15( al- Hijr ) :39-40, sesudah Iblis dikutuk oleh Allah gara-gara sombong tidak mau sujud kepada Adam, Iblis bersumpah bahwa dia akan menjadikan manusia memandang indah segala perbuatan dosa, dan akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas.  Jadi hamba Allah yang ikhlas tidak akan memandang indah perbuatan dosa ( tidak akan terpedaya ) dan juga tidak dapat disesatkan oleh iblis, dengan demikian ikhlas adalah senjata yang paling ampuh untuk menangkal godaan iblis, atau upaya yang paling utama untuk mendapat perlindungan Allah.
 Ikhlas, yang secara etimologis berarti bersih, mur ni, meliputi :
a)  sadar diri berasal dari Allah,
b)  selalu berusaha sekuat tenaga berada di jalan Allah,
c)  beramal semata karena mencari ridha Allah dan menghindarkan murka-Nya,
d)  menyadari semua yang diperoleh semata de ngan pertolongan Allah, dan
e)  akhirnya yakin akan kembali kepada Allah .
مِنَ اللهِ
Minallaah : dari Allah
فيِ اللهِ 
   Fillaah : di jalan Allah
ِللهِ
Lillaah : karena Allah,
 بِاللهِ     
         Billaah : dengan pertolongan Allah   
اِلىَ اللهِ  
          Ilallaah : kembali kepada Allah   
g. Dzikir Pagi dan Sore ( disarikan dari dzikir Nabi SAW )
Bagi hamba Allah yang sudah kurang disibuk kan oleh urusan dunia, atau urusan dunianya sudah dapat dikendalikan dengan urusan akhirat, baik sekali jika setiap pagi dan sore membaca dzikir-dzikir di bawah ini, yang disarikan dari dzikir-dzikir Rasul Allah SAW. dan jangan lupa pengha- yatan kandungan maknanya.

أَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ .اَلـْحَمْدُِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . اَلرَّحْمنِِ الرَّحِِيْمِِ . مَالِكِ يَوْمِِ الدِّيْنِِِ . ِِإيَّاكَ نَعْبُدُوَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ . إِهْدِنَاالصِّرَاطَ الْمُسْتَقِِيْمَ . صِرَاطَ الَّّّذِيْنَ أَنْْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِِمْ وَلاَ الضَّّّّالِّيْنَ .آمِِيْنُ .
 أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِِى وَلِِِِِِِِِِِلْمُسِْلمِِِيْنَ، أََََسْتَغْفِِرُاللهََ لِىوَلـِلْمُذْنـِِِِبِِِِيْْنَ  أَسْـتَغْـفِــر ُاللهَ  لِِى وَلـِِلْخَلْْقِِ أَجْمَعِِيْنَ  -- أَسْتََغْفِرُ اللهَََ غََفَّّّّّارَ الذُّّّّنُوْبِ ،  أَسْتَغــْفِِِرُ اللهَ سَـــتَّارَ الْْْعُيُوْبِِ - أَسْتَغْْفِرُ اللهَ حَتَّى نَقْْلَعَ عَن ِِ الْمَعَاصِِِى وَنَتُُوْبَ أَسْتَغْـفِِرُ اللهَ حَــيَاءً مِِنَ اللهِِ - أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَلاَ حَــوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّّ بِِِاللهِِ    الْعَلِِىِِّ الْْعَظِِيْمِ .سُبْحَانَ فَالِقِِِ الأَصْبَاحِِ ، سُبْحَانَ رَبِِّ الْمَسَاءِِ وَالصَّبَاحِِ ، سُبْحَانَ مَنْ يُسَبِِّحُ لَهُ مَافِِى اْلأَرْضِِِ وَمَافِِى السَّمَاءِِ ، سُبْحَانَ اللهِِِ وَالْحَمْدُِِللهِ وَلاَإِِلهَ إِِِلاَّّ اللهُ وَاللهُُ أََكْبَرُ ، وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُُوَّةَ إِِِلاَّّبِِاللهِِ الْعَلِِىِّ اْْلعَظِِيْمِ .اَللَّّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُحَمْدًادَائِمًاعَلَى كُلِِّ طَرْفَةِِ عَيْْنٍ وَتَنَفُّسِ نَفْسٍ، اَللَّهُمَّ لَكَ اْْلحَمْدُ كَمَايَنْبَغِِى لِجَلاَلِِ وَجْهِكَ اْلكَرِيْمِ وَعَظِِيْمِِ سُلْطَانِِكَ . اَلْحَمْدُِِِللهِِ حَمْدًايُوَافِِى نِِعَمَهُ وَيـُـكَافِِى مَزِِيْدَهُُ . أَصْبَحْنَاوَأَصْبَحَ الْمُلْكُ ِِللهِِ رَبِّ اْْلعَالَمِِيْْنَ ، وَأَمْسَيْنَاوَأَمْسَى الْمُلْكُُ ِِللهِِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ .اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَاوَبِِكَ أَمْسَيْنَاوَبِكَ نَحْيَاوَبِِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ. اَللََّهُمَّ اجْعَلْ صَبَاحَنَاصَبَاحَ الصَّالِِحِيْنَ وَمَسَاءَنََا مَسَاءَالصَّالِِِحِِِيْنَ. اَللََّهُمَّ ارْزُقْنَا خَــيْرَالصَّــبَاحِِ وَخَــيْرَالْمَسَاءِ وَخَــيْرَ  الْقَضَاءِ وَخَيْرَ القَدَرِِ، وَنَعُوْذُبِِكَ مِنْ شَرِّ الصَّبَاحِ وَشَرِِّ الْمَسَاءِِِوَشَرِِّ الْقَضَاءِِوَشَرِِّ الْقَدَرِِِ ، أَصْبَحْنَا فِِى أَمَانِِ اللهِِ وَأََمْسََيْنَافِِى جِــوَارِِ اللهِِ سُبْحـَانَ الاَبَدِِىِِّ اْلأَبـَدِِ، سُبْحَانَ الْوَاحِدِ اْلأَحَدِ،سُبْحَانَ الْفَرْدِِ الصَّمَدِِِ،سُبْحَانَ مَنْ رَفَعَ السَّمَاءَ بِِلاَ عَمَدٍٍ، سُبْحَانَ مَنْ بَسَطََ اْلأَرْضَ عَلََى مَاءٍ جَمَدٍ ، سُبْحَانَ مَنْ خَلَقَ الْخَلْقَ فَاَحْصَاهُمْ عَدَدًا، سُبْحَانَ مَنْ قَسَّمَ الرِِّزْقَ وَلََمْ يَنْسَ أَحَدًا،سُبْحَانَ الَّّذِى لَمْ يَتَّخِذْصَاحِبَةً وَلاَوَلَدًا،سُبْحَانَ الَّذِى لَمْ يَلِدْوَلَمْ يـُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًاأَحَدٌ.اَللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوَّلَ يَوْمِنَاهَذَا صَلاَحًا،وَأَوْسَطَهُ نَجَاحًا وَآخِِرَهُُ فَلاَحًًا، يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّّهُمَّ انْقُلْنَامِِنْ ذُلِِّ الْمَعْصِِيَةِِ إِلَى عِِِزِِِّالطَّاعَةِ، اَللَّّهُمَّ أَعِزْنَابِطَاعَتِكَ وَلاَتُذِلُّنَابِمَعْصِيَتِِكَ. اَللَّّهُمََّ أَمِِتْنَا عََلَى اْلإِِسْلاَمِِ وَاْلإِِيـْمَانِ الْكَامِِلِ. اَللَّّهُمَّ لاَتُفَضِِّحْنَايَوْمَ الْْقِِيَمَةِِ ، اَللَّّّّّّّّّهُمَّ نجَـِِِِّنَامِنَ النَّارِ، اَللَّهُمَّ اَدْخِِلْنَا الْْجَنَّةَ، اَللَّّهُمَّ إِِنَّانَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتـُّّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.اَللّهُمَّ اجْعَلْ فِى قَلْْبِى نُوْرًا، وَفِى لِسَانِى نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِى بَصَرِى نُوْرًا، وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِى نٌوْرًا، وَمِنْ أَمَامِى نُوْرًا، اَللَّهُمَّ اَعْطِنِى نُوْرًا.بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ، لاَيـَسُوْقُ الْخَيْرَ إِلاَّ اللهُ،بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَاللهُ لاَيـَصْرِفُ السُّوْءَ إِلاَّاللهُ .بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَاللهُ، مَاكَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ، بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَاللهُ، وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ .بِسْمِ اللهِ خَيْرِ اْلأَسْمَاءِ،بِسْمِ اللهِ رَبِّ اْلأَرْضِ وَالسَّمَاءِ بِسْمِ اللهِ الَّذِى لاَيـَضُرُّمَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى اْلأَرْضِ وَلاَفِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.بِسْمِ اللهِ عَلَى دِيْنِى وَنَفْسِى بِسْمِ اللهِ عَلَى مَالِى وَأَوْلاَدِى .بِسْمِ اللهِ عَلَى ُكلِّ شَىْءٍ اَعْطَانِيْهِ رَبـِّى
يَالَطِيْفُ اُلْطُفْ بِنَافِيْمَاجَرَتْ بِهِ الْمَقَادِيْرُ (ثَلاَثًا)
اَللَّهُمَّ لاَنَسْأَلُكَ رَدَّ الْقَضَاءِ وَلَكِنْ نَسْأَلُكَ
اللُّطْفَ فِيْهِ (ثَلاَثًا)
اَلَّلهُمَّ لَكَ الْحَمْدُوَإِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَبِكَ الْمُسْتَعَانُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّبِاللهِ الْعَلِيَّ الْعَظِيْمِ.اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَا  رِزْقًا وَاسِعًا نَصُوْنُ بِهِ  وُجُوْهَنَا عَنِ التَّعَرُّضِ لِسُؤَالِ خَلْقِكَ  اَللهُ لَطِيْفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَالْقَوِىُّ اْلعَزِيْزُ . إِنَّ هَذَا لَرِزْقُنَا مَالَهُ مِنْ نَفَادٍ . إِنَّ اللهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ . ِإنَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ  ذُوْ الْقُوَّةِ الْمَتِيْنِ . اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى لَمْ يَجْعَلْ رِزْقِى فِى يَدِ غَيْرِهِ . اَللَّهُمَّ يَالَطِيْفًا بِخَلْقِهِ  يَاعَلِيْمًا بِخَلْقِهِ  يَاخَبِيْرًا بِخَلْقِهِ  اُلــْطُفْ بِنَا يَالَطِيْفُ يَاعَلِيْمُ يَاخَبِيْرُ . حَسْبِىَ اللهُ لِدِيْنِى حَسْبِىَ اللهُ  لِمَا أَهَمَّنِى حَسْبِىَ اللهُ لِمَنْ بَغَى عَلَىَّ حَسْبِىَ اللهُ لِمَنْ حَسَدَنِى حَسْبِىَ اللهُ لِمَنْ كَادَانِى حَسْبِىَ اللهُ عِنْدَالْمَوْتِ حَسْبِىَ اللهُ عِنْدَ الْمَسْأَلَةِ فِى الْقَبْرِ حَسْبِىَ اللهُ عِنْدَ الْحِسَابِ حَسْبِىَ اللهُ عِنْدَ الْمِيْزَانِ  حَسْبِىَ اللهُ عِنْدَ الصِّرَاطِ حَسْبِىَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيْبُ . لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ سَيِّدُنَا مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ للهِ صَاِدقُ الْوَعْدِ الأَمِيْنِ .
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ  لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيمُِتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئٍْ قَدِيْرٌ ( عَشْرُ مَرَّاتٍ ).
ظَهَرَتْ كَلِمَاتُ اللهِ  وَأَشْرَقَتْ أَنـْوَارُ اللهِ وَخَشَعَتِ اْلأَصْوَاتُ وَشَخَّصَتِ اْلأَبْصَارُ  وَذَلـَّتِ الرِّقَابُ  وَقِيْلَ بُعْدَ لِلْقَوْمِ الظّاَلِمِيْن.َ  يَااَللهُ- (عَشْرُ مَرَّاتٍ )
اَحْجِبْنَا مِنْ جَمِيْعِ أَصْنَافِ الْجِنِّ وَالشَّيَاطِيْنِ وَجُنُوْدِ إِبْلِيْسَ أَجْمَعِيْنَ .
اَللَّهُمَّ كُـفَّ عَنَّا أَذَاهُمْ وَشَرَّهُمْ (ثَلاَثًا)
يَااَللهُ  -(عَشْرُ مَرَّاتٍ )
تَوَكَّلْنَا عَلَى اللهِ وَاعْتَصَمْنَا بِاللهِ وَاسْتَجَرْنَا بِرَسُوْلِ الله
 صَلَّى اللهُ عَليَْهِ وَسَلَّمَ  (ثَلاثَاً)
يَااَللهُ  -(عَشْرُ مَرَّاتٍ )
أَعْدَدْتُ لِكُلِّ هَوْلٍ وَشِدَّةٍ  لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلِكُلِّ هَمٍّ وَغَمّ ٍمَاشَاءَ اللهُ ، وَلِكُلّ ِنِعْمَةٍ  اَلْحَمْدُ ِللهِ وَلِكُلِّ مُصِيْبَةٍ إِنَّا ِللهِ وَإِنَّاإِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، وَلِكُلِّ قَضَاءٍ وَقَدَرٍ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلِكُلِّ طَاعَةٍ وَمُصِيْبَةٍ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ      -    يَا اَللهُ   -  (عَشْرُ مَرَّاتٍ )
 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ الْهَادِى ِلأَنـْوَارِك ْالجَامِعِ ِلأَسْرَارِك َالدَّالِّ عَلَيْكَ الْمُوَصَّلِ ِإلَيْكَ صَلاَ ةً تَنْفَرِجُ بِهَا كُلُّ ضِيْقِ وَتَعْسِيْرٍ  وَتَنَالُ بِهَا كُلَّ خَيْرٍ وَتَيْسِيْرٍ وَتَشْفِيْنَا مِنَ اْلأَوْجَاعِ وَاْلأَسْقَامِ وَتُخَلِّصُنَا مِنَ الْمَخَاوِفِ وَاْلأَوْهَامِ وَتَخْفَظُنَا فِى الْيَقْظَةِ وَالْمَنَامِ وَتُنَجِّنَامِنْ نَوَائِب ِالدَّهْرِ وَمَتَاعِبِ اْلأَ يَّامِ وَعَلَى آلِهِ  هُدَاهُ اْلإِسْلاَمِ وَأَصْحَابِهِ السَّادَةِ وَأَزْوَاجِهِ الطَّاهِرَاتِ الْكِرَامِ  وَأَجْمَعْنَا عَلَيْهِ يَارَبَّنَافِى أَعْلَىالْمَقَامِ،وَارْزُقْنَا يَامَوْلاَنــَا فِى جِوَارِهِ حُسْنَ الْخِتَامِ
–        لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ فِى ُكلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَاوَسَعَهُ عِلْمُ اللهِ (ثَلاَثًا)
–        لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ  (اَرْبَعَةُ مَرَّاتٍ)
–        لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ عَلَيْهَانَحْيَاوَعَلَيْهَا نَمُوْتُ  وَعَلَيْهَانُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهٌ آمِنِيْنَ  (ثَلاَثُ مَرَّاتٍ )
 سُـــبْحَانَ  رَبِّكَ رَبِّ الْعـِـزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَـــلاَ مٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْن َ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن َ: اَلْفَاتـِحَةِ لِحَضْرَةِ النَّبِىِّ صَلَّى للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

Terjemahannya
 Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan syaithan yang dikutuk, dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Segala puji bagi Allah yang mengurus sekalian alam, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Yang memiliki ( yang merajai ) hari pembalasan, hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon perto longan, bimbinglah kami pada jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Perkenankan lah do’a kami, yaa Allah.
Aku mohon ampun kepada Allah untuk dosaku dan untuk dosa orang-orang muslim, aku mohon ampun kepada Allah untuk dosaku dan dosa orang-orang yang berdosa, aku mohon ampun kepada Allah untuk dosaku dan dosa seluruh makhluk semunya, Aku mohon ampun kepada Allah, maha mengampuni dosa-dosa, aku mohon ampun kepada Allah, maha menutupi ‘aib (cacat), aku mohon ampun kepada Allah, sampai kami tercabut dari perbuatan dosa dan lalu kami bertaubat, aku mohon ampun kepada Allah, karena malu kepada-Nya, aku mohon ampun kepada Allah, tiada daya serta kekuatan selain atas pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Maha Suci Allah yang memecah subuh, Maha Suci Allah yang mengatur sore dan subuh, Maha Suci Dzat yang selalu ber tasbih kepada-Nya semua makhluk yang ada di bumi dan di langit, Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan upaya serta kekuatan selain pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan  Maha Agung. Yaa Allah bagi-Mu segala puji, pujian selamanya setiap kedip mata dan setiap hela nafas. Yaa Allah, bagi-Mu segala puji, sebagaimana layaknya dengan keagungan Dzat-Mu yang mulia, dan keagungan kerajaan-Mu. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang memadai dengan ni’mat-ni’mat-Nya dan mencukupi tambahan ni’mat-Nya. Allah telah sampaikan hidup kami kepada pagi ini, dan di pagi hari itu kekuasaan hanya kepunyaan Allah yang mengatur semesta alam, Allah sampai kan umur kami ke sore, dan sore itulah kekuasaan milik Allah yang mengurus ‘Arsy yang agung. Yaa Allah ! dengan pertolongan-Mu umur kami sampai di pagi hari, dan dengan pertolongan-Mu pula umur kami sampai di sore hari, dengan rahmat-Mu kami hidup, dan dengan ampunan-Mu kami mati, dan hanya kepada-Mu kami berhimpun.Yaa Allah ! jadikanlah pagi hari kami ini, paginya orang-orang yang saleh, dan jadikan pula sore hari kami ini sore hari orang-orang yang saleh. Yaa Allah ! anugra- hilah kami sebaik-baiknya pagi dan sebaik-baiknya sore, sebaik-baiknya keputusan dan sebaik-baik ketentuan, dan kami berlindung kepada-Mu pagi yang buruk, sore yang buruk, qadha ( keputusan )  dan qadar ( kepastian ) yang buruk. Pagi hari ini kami berada dalam keamanan Allah, sore harinya kami di sisi Allah. Maha Suci Allah yang paling abadi, Maha Suci Allah Yang Maha Tunggal, Maha Suci Allah yang satu-satunya puncak sanda ran, Maha Suci Allah yang meninggikan langit tanpa tiang, Maha suci Allah yang menghampar- kan  bumi di atas air yang membeku, Maha suci Allah yang menciptakan makhluk-Nya lalu menen- tukan jumlah bilangannya, Maha Suci Allah yang membagi rizki dan tidak ada satu pun yang Dia lupakan, Maha Suci Allah yang tidak mengambil teman dan tidak pula anak, Maha Suci Allah yang tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan, dan tidak ada satu pun yang menyetarai-Nya. Yaa Allah jadikanlah hari ini awalnya  kebaikan, tengah -tengahnya keberhasilan, dan akhir-nya keberuntu- ngan, wahai Dzat yang Maha Pengasih dari seka- lian yang pengasih. Yaa Allah angkat kami dari hinanya berbuat dosa kepada mulianya ketaatan, Yaa Allah muliakan kami dengan patuh, jangan Engkau hinakan kami dengan dosa. Yaa Allah matikan kami dalam Islam dan iman yang sem- purna. Yaa Allah jangan Engkau jadikan kami, orang yang gagal di hari Qiyamat ( merasa sudah banyak amal tetapi pahalanya kosong ), Yaa Allah ! Selamatkan kami dari api Neraka, dan masukkan kami ke syorga. Yaa Allah ! Kami memohon kepada-Mu, bimbingan, ketaqwaan, ke’afiyatan, dan keka yaan. Yaa Allah! Jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam lisanku, cahaya dalam pandanganku, cahaya di belakangku, cahaya di depanku, yaa Allah berilah aku cahaya!. Dengan nama Allah, apa yang dikehendaki Allah (pasti terjadi ), tiada yang dapat menggiring kebaikan kecuali Allah, dan tiada pula yang dapat menghindarkan keburukan selain Allah. Dengan nama Allah, apa saja yang dkehendaki Allah ( pasti terjadi ), keni’matan apa saja pasti hanya datang dari Allah, dengan nama Allah, apa yang dikehendaki Allah ( pasti terjadi ), tiada daya dan kekuatan melainkan pertolongan Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung. Dengan nama Allah sebaik-baik nama, dengan nama Allah yang mengurus bumi dan langit, dengan nama Allah tiada yang dapat membuat madharat ( celaka ) sesu- atu pun di bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dengan nama Allah, di atas agamaku dan jiwaku, dengan nama Allah di atas hartaku dan anak- anakku.

Dengan nama Allah, di atas segala sesuatu yang diberikan Tuhanku ( Wahai Dzat yang Maha Pengasih-Penyayang, kasih sayangilah kami dalam setiap keadaan yang terjadi  3x )

( Yaa Allah kami tidak menolak keputusan-Mu, tetapi kami mohon keputusan itu keluar dari  kasih sayang Mu 3 x ) .

Yaa Allah, bagi-Mu segala puji, dan hanya kepada-Mu kami mengadu, dan hanya dengan pertolongan -Mu kami tertolong, dan tiada daya serta kekuatan selain pertolongan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Yaa Allah berilah kami rizki yang luas yang dengannya kami terjaga martabat kami dari meminta-minta kepada makhluk-Mu, Allah yang Maha Welas terhadap hamba-hamba-Nya, Dia memberi rizki siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dialah Tuhan yang Maha Kuat dan Gagah, ini sungguh-sungguh rizki kami, yang tidak akan ada habisnya , sesungguhnya Allah memberi rizki siapa yang dikehendaki tanpa hitung-hitungan. Sesung- guhnya Dialah Allah yang Maha Banyak Memberi rizki, yang memiliki kekuatan yang sangat. Segala puji bagi Allah yang tidak menjadikan rizkiku di tangan lain-Nya. Yaa Allah yang Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya, wahai Dzat yang Maha Mengetahui makhluk-Nya, wahai Dzat yang Maha Mengawasi seluruh makhluk-Nya, sayangi- lah kami wahai yang Maha Penyayang, Maha Tahu dan Maha Awas. Cukuplah Allah bagi agamaku, cukuplah bagiku Allah terhadap apa yang membi- ngungkan aku, cukuplah bagiku Allah untuk orang yang jahat kepadaku, cukuplah Allah bagiku untuk orang yang dengki kepadaku, cukuplah bagiku Allah untuk orang yang menipu aku, cukuplah bagiku Allah ketika mati, cukuplah bagiku Allah dalam pertanyaan di dalam kubur, cukuplah Allah bagiku ketika diperhitungkan amal, cukuplah bagi ku Allah ketika amalku ditimbang, cukuplah bagiku Allah, ketika aku meniti shirath, cukuplah bagiku Allah, tiada Tuhan selain Dia, kepada -Nya aku berserah diri, dan kepada-Nya pula aku kembali.
 Tiada Tuhan  selain Allah, yang merajai, yang Maha Benar, dan yang Maha Nyata, junjungan kami adalah Muhammad Rasul Allah, yang sangat jujur dan terpercaya.

Tiada Tuhan selain Allah, Maha Esa Dia, tiada sekutu bagi-Nya, Bagi-Nya segala kerajaan, dan bagi-Nya pula segala puji, Dia yang akan menghidupkan dan Dia pula yang akan mematikan, dan Dia lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu ( 10 x).

Tampak jelas firman-firman Allah, meman car cahaya-cahaya Allah, lirih merintih kepa da- Nya segala suara-suara, tampak jelas bagi-Nya segala macam pandangan, tunduk- merunduk kepada-Nya segala hamba, dan dikatakan jauhlah rahmat Allah dari orang-orang yang zhalim. Yaa Allah ( 10 x )

Halangi kami dari segala golongan jin, dan segala golongan syaithan, dan segala tentaranya Iblis, seluruhnya. Yaa Allah tolaklah dari kami kejahatan dan keburukan mereka ( 3 x ) Yaa Allah ( 10 x )

Kami bertawakkal kepada Allah, dan kami mohon perlindungan hanya kepada-Nya, dan kami mohon terhindar ( dari kejahatan ) dengan kemuliaan Rasul Allah SAW ( 3 x ) Yaa Allah ( 10 x )

Aku telah mempersiapkan diri Untuk segala situasi dan bercana, “ Laa ilaaha Illah “ (tiada Tuhan selain Allah), dan pada setiap kebi ngungan dan kesusahan, “Maa syaa- Allah “ (Apa saja yang dikehendaki Allah), dan pada setiap ni’mat, “ Alhamdu lillaah “ (segala puji bagi Allah), dan pada setiap musibah, “ Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun “ (Sungguh aku hanya milik Allah, dan sesungguhnya kami kepada-Nya pasti kembali), dan pada setiap keputusan dan ketetapan, “Tawakkaltu ‘alal laah “ (aku berserah diri kepada Allah), dan pada setiap kepatuhan dan musibah, “ Laa haula walaa quwwata illaa billahil’aliyyil ‘azhiim “ (tiada daya dan kekuatan selain petolongan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung).
Yaa Allah ( 10 x )

Yaa Allah berilah rahmat, selamat, dan keberkahan atas junjungan kami, kekasih kami, Muhammad yang memberi petunjuk kepada cahaya-Mu yang meliputi rahasia-rahasia-Mu yang menuju dan menghantarkan kami kepada-Mu, yang dengan shalawat itu, terpecahkan setiap kesempitan dan kesulitan, dan dapat diraih setiap kebaikan dan kemudahan, dan dapat segera sembuh dari segala penyakit, dan terbebas dari segala ketakutan, kebim- bangan dan terpeliharanya kami dalam setiap jaga dan tidur, Engkau selamatkan kami dari musibah yang datang setiap hari, dan keburukan yang terja- di akibat berganti-gantinya hari, dan (shalawat - salam tetap) kepada keluarganya para penunjuk Islam, serta para sahabatnya yang memimpin, istri-istrinya yang suci dan mulia, himpunkan kami dengannya di tempat yang paling tinggi, dan beri- lah kami wahai Tuhan yang melindungi kami di sekeliling mereka, dengan husnul khatimah ( kema- tian yang baik).

Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad itu utusan Allah, pada setiap kedipan mata dan tarikan nafas, sebanyak apa yang diliputi oleh ilmu Allah, (3x)
Tidak ada Tuhan selain Allah,
Allah Maha Besar ( 4x )

Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad itu Rasul Allah,  di atas semua itu kami hidup dan di atas semua itu pula kami mati, dan di atas semua itu pula kami dibangkitkan , insya Allah dalam keadaan aman, ( 3x )

Maha Suci Tuhanmu , Tuhan yang Maha Gagah  dari apa yang mereka sifati, salam sejahtera semoga senantiasa atas seluruh utusan Allah, dan segala puji bagi Allah yang mengurus sekalian alam. Al-faatihah !!!



Itu tadi materi tentang DZIKIR, PENGERTIAN DAN PERANNYA yang wajib kita ketahui. Semoga bermanfaat, mohon maaf apabila ada kekurangan dalam segi penulisan maupun sumber yang diberikan. Terimakasih

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "DZIKIR, PENGERTIAN DAN PERANNYA"

Post a Comment

Powered by Blogger.

Followers

Total Pageviews